Untuk menentukan apakah suatu tempat disebabkan oleh kanker, dokter akan melakukan biopsi. Mereka juga dapat menggunakan teknik pencitraan seperti CT scan atau PET scan, untuk melihat apakah kanker telah menyebar.
Apabila itu memang kanker mulut, dokter akan mengangkat kanker melalui pembedahan jika belum menyebar. Jika telah menyebar, terapi radiasi atau kemoterapi dapat membantu membunuh sel kanker.
- Makula melanotik
Makula melanotik adalah bercak gelap jinak pada gusi. Mereka adalah penyebab paling umum dari pigmentasi gelap di mulut, terhitung 86 persen dari lesi gelap, menurut laporan dalam Journal of Contemporary Dental Practice tahun 2017.
Selain bintik hitam, lesi ini tidak menimbulkan gejala. Lesi ini biasanya memiliki diamater kurang dari satu sentimeter (cm) dan rata. Lesi mungkin berwarna cokelat, hitam, biru, atau abu-abu.
- Efek samping obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan pigmentasi melanin pada gusi. Menurut studi dalam Future Dental Journal tahun 2017, obat-obatan ini termasuk:
- Chloroquine (obat antimalaria).
- Quinine (obat antiparasit).
- Minocycline (antibiotik).
- Zidovudine (antiretroviral).
- Chlorpromazine (antipsikotik).
- Ketoconazole (antijamur)
- Bleomycin (obat kemotarapi).
- Cyclophosphamide (obat kemoterapi).
- Sindrom Peutz-Jeghers
Sindrom Peutz-Jeghers adalah kondisi genetik yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan polip atau kanker. Salah satu gejala awal adalah munculnya bintik-bintik biru tua atau cokelat tua. Ini dapat muncul di mulut serta di kulit jari tangan dan kaki.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.