Fatmawati adalah ibu negara pertama sejak 1945 hingga 1967 dan sangat dikenal akan jasanya yakni menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Gelar pahlawan nasional wanita diberikan oleh pemerintah Indonesia pada 4 November 2000.
- Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 dan wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; beliau dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Cut Nyak Dhien merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh dan berjuang untuk melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Pasca wilayah VI Mukim diserang, beliau mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga melanjutkan pertempuran untuk melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878, pada akhirnya membawa Cut Nyak Dhien menjadi lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya beliau telah dijanjikan untuk bisa ikut turun di medan perang apabila menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien dikaruniai seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama dengan Teuku Umar bertempur bersama untuk melawan Belanda. Akan tetapi, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur.
Gugurnya Teuku Umar membuay Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama dengan pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang pada masa itu sudah relatif tua dan kondisi tubuh yang diserang oleh berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaan beliau atas dasar iba.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.