“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak di Dharmasraya yang tertinggal hanya karena masalah sinyal. Dengan Starlink, semua bisa terjangkau,” ujarnya.
Tak hanya perangkat yang dipasang, biaya langganan internet juga ditanggung untuk beberapa bulan awal. Artinya, para guru dan siswa bisa langsung memanfaatkannya tanpa harus menunggu proses penganggaran baru.
Sementara, di Asam Jujuhan, sambutan tak kalah hangat dari Kepala SDN 02 Asam Jujuhan Tomi Junaidy, disampaikan. Dia menyebutkan bagaimana perubahan ini begitu terasa.
“Terima kasih, Ibu Bupati. Anak-anak kami kini belajar sambil terhubung ke dunia luar. Mereka bisa akses video pembelajaran, ikut kuis online, dan ikut perkembangan teknologi,” katanya.
Begitu pula di SDN 05 Asam Jujuhan. Kepala sekolahnya, Neldi, mengingat betapa sebelumnya mereka benar-benar berada dalam ‘gelap digital’.
“Sinyal di sini dulu benar-benar mati total. Sekarang kami seperti hidup kembali secara digital. Terima kasih atas perhatian pemerintah daerah yang luar biasa ini,” ujarnya.
Koneksi internet yang kini telah terpasang bukan titik akhir. Ini menjadi pijakan awal bagi lompatan kualitas pembelajaran digital di Dharmasraya. Dinas Pendidikan, di bawah komando Bobby Perdana Riza, tengah menyiapkan langkah lanjutan—bekerja sama dengan platform edukasi nasional, Ruangguru.
“Kami akan menggandeng Ruangguru agar siswa-siswa di daerah terpencil dapat mengakses pembelajaran tambahan, try out berbasis aplikasi, hingga video pembelajaran yang sesuai kurikulum. Dengan internet yang sudah tersedia, kolaborasi ini menjadi sangat memungkinkan,” terang Bobby.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.