“Kabupaten Solok merupakan sentral produksi Bawang Merah untuk wilayah Sumatera, tetapi budidaya Bawang Merah di Kabupaten Solok membutuhkan sarana produksi yang tinggi. Maka melalui pelatihan ini akan sangat berperan dalam menekan biaya produksi yang muaranya akan meningkatkan pendapatan bagi para petani bawang selain dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Oleh karenanya pelatihan ini harus diikuti dengan sangat baik dan serius oleh para peserta,” ungkap Kenedy.
Dalam program Electrifying Agriculture Hilirisasi Pump Tanaman Bawang tersebut PLN menyerahkan bantuan senilai Rp205.000.000 (dua ratus lima juta rupiah) yang dimanfaatkan untuk pembelian peralatan bertani dan material yang dibutuhkan seperti pembuatan sumur bor, pipanisasi, mesin pompa listrik, lampu pengusir hama serta pelatihan bersama mentor profesional yang diikuti oleh kurang lebih 35 pengusaha bawang.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengungkapkan penyaluran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN UID Sumbar dalam pilar pertumbuhan ekonomi adalah untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi yang bermuara para peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap setelah mendapatkan bantuan TJSL dan pelatihan ini, Kelompok Tani Tunas Jaya Nagari Talang Babungo mampu memproduksi bawang berkualitas terbaik sehingga semakin maju hingga bisa mencapai pasar nasional maupun internasional.
“Penyaluran program TJSL serta pelatihan ini merupakan komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan program lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani dapat mengembangkan usaha agribisnis yang lebih modern dengan mesin berbasis listrik dan berorientasi pasar. Acara ini juga diharapkan dapat mengubah pola pikir petani dari sistem tradisional menuju konsep agribisnis modern, sehingga mereka dapat menjadi wirausahawan yang handal di bidang pertanian,” tutur Eric.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





