PADANG (SumbarFokus)
Akibat Gempa Tektonik
Akibat gempa tektonik dapat bervariasi tergantung pada kekuatan gempa bumi, lokasi gempa, dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Beberapa akibat gempa tektonik yang umum terjadi adalah kerusakan bangunan, terjadinya longsor, dan terbentuknya gunung berapi baru.
Gempa tektonik juga dapat menyebabkan tsunami, yaitu gelombang air laut yang disebabkan oleh gerakan bumi yang terjadi setelah gempa bumi. Gempa tektonik yang kuat dapat menyebabkan kerugian materi yang besar, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa jika terjadi di wilayah padat penduduk.
Contoh kerusakan yang dihasilkan oleh gempa tektonik adalah gempa bumi di Haiti pada tahun 2010, yang menyebabkan kerusakan yang sangat serius di wilayah tersebut. Gempa bumi ini memiliki magnitude 7,0 dan terjadi di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Gempa ini menyebabkan runtuhnya banyak bangunan, termasuk gedung-gedung pemerintahan, rumah sakit, dan sekolah. Gempa ini juga menyebabkan longsor di beberapa wilayah, dan mengakibatkan kehilangan nyawa lebih dari 200.000 orang.
Beberapa kerusakan yang dihasilkan oleh gempa tektonik di Indonesia adalah kerusakan bangunan, terjadinya longsor, dan terbentuknya gunung berapi baru. Misalnya, gempa bumi di Aceh pada tahun 2004 menyebabkan runtuhnya banyak bangunan di wilayah tersebut, termasuk rumah-rumah, sekolah, dan gedung-gedung pemerintahan. Gempa ini juga menyebabkan terjadinya tsunami yang melanda pantai Aceh, yang menambah kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut. Gempa bumi di Lombok pada tahun 2018 juga menyebabkan kerusakan yang serius di wilayah tersebut, termasuk runtuhnya banyak bangunan, terjadinya longsor, dan terbentuknya gunung berapi baru.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.