“Jika alat berat masuk dan material sungai bisa dimanfaatkan, akses ini berpeluang dibuka kembali. Ini sangat membantu masyarakat,” kata Candra.
Pada kesempatan itu, bantuan dari Zigo Rolanda, BWS Sumatera V, serta masyarakat Koto Gadang Koto Anau disalurkan melalui speed boat menuju wilayah terdampak.
Setelah meninjau kerusakan, Zigo menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi warga, infrastruktur publik, hingga fasilitas ibadah di Paninggahan.
“Kami melihat langsung kondisi Nagari Paninggahan. Akses terputus, irigasi rusak, dan beberapa fasilitas publik seperti Masjid Al Ikhlas ikut terdampak,” kata Zigo.
Zigo meminta Pemerintah Kabupaten Solok memperbarui data kerusakan untuk mempercepat penanganan pemerintah pusat, termasuk rencana pembangunan rumah bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Di Dusun Cacang, dapur umum sementara dibuka di rumah salah seorang warga untuk memenuhi kebutuhan makan warga sekitar. Wabup Candra turut menerima keluhan masyarakat, termasuk kebutuhan hunian pengganti.
Rombongan kemudian meninjau lokasi pengungsian di SD Negeri 11 Paninggahan, tempat warga bertahan pascabencana. Di Banda Tangah, Zigo kembali menegaskan skala kerusakan lahan pertanian.
“Sekitar 500 hektare sawah di Paninggahan dan sekitarnya terdampak. Setelah ini kami bergerak ke Muaro Pingai dan Saniangbaka menggunakan motor untuk memastikan kondisi lapangan,” ujarnya.
Rangkaian kunjungan ditutup dengan penyerahan bantuan ke posko penanganan bencana di Koto Baru, sebagai bentuk dukungan percepatan pemulihan daerah terdampak.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





