Anti Anarkisme, Ojol Padang: Kami Pejuang Nafkah, Bukan Mesin Kerusuhan

Angin sejuk kedamaian berembus dari kelompok ojol di Kota Padang. (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

“Kami tidak ingin ada Affan berikutnya. Jangan ada lagi nyawa melayang karena demo anarkis. Demokrasi itu bermartabat, bukan brutal,” sebut salah seorang anggota komunitas lagi.

Perwakilan Divisi 2 Intelkam Polda Sumbar, Ali, yang hadir dalam kesempatan itu, menilai langkah para ojol ini merupakan bentuk kedewasaan dalam berdemokrasi.

Bacaan Lainnya

“Negara menjamin kebebasan berpendapat, tapi tentu ada aturan main. Sikap damai seperti ini harus diapresiasi. Ojol Padang sudah memberi contoh bahwa aspirasi bisa disampaikan tanpa harus menimbulkan keresahan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Anton, salah seorang tokoh kepolisian yang turut hadir. Ia menegaskan bahwa aparat hadir bukan untuk menakuti, melainkan menjaga agar penyampaian aspirasi tetap tertib dan aman.

“Jangan mudah termakan isu. Ranah Minang ini rumah kita bersama. Jangan biarkan dipecah oleh provokasi,” katanya dengan nada serius.

Ditekankan, bagi para pengemudi ojol Padang, menjaga ketenangan kota berarti menjaga dapur rumah tangga mereka tetap berasap. Kerusuhan hanya akan membuat jalanan macet, pendapatan turun, dan keluarga mereka ikut merasakan dampaknya.

“Kalau kota ribut, kami yang susah cari makan. Kami ingin Sumbar adem, dan Indonesia tetap damai,” ungkap salah seorang ojol lagi.

Ditekankan, sikap mereka bukan turun ke jalan membawa teriakan, melainkan pulang ke rumah membawa nafkah. Ojol adalah pejuang nafkah, bukan mesin kerusuhan. (000/003)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait