Ditambahkan, peran penting orang tua juga sangat dibutuhkan, untuk memantau dan mengawasi segala bentuk aktivitas anak-anak pada saat berada di rumah ataupun di luar rumah. Selain itu, hal yang sama juga dilakukan oleh para guru di sekolah dengan memberikan bimbingan dan konseling, kerohanian dan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran.
Menurutnya, dengan memberikan dukungan untuk pengembangan bakat dan hobi di luar aktivitas belajar mengajar di sekolah, menjadi salah satu cara agar anak-anak mempunyai kesibukan, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas.
“Seiring perkembangan teknologi yang serba digital, semua sarana informasi dan tontonan yang positif atau negatif dapat diakses dengan mudah, sehingga anak-anak remaja harus bijak dalam penggunaan media sosial,” tuturnya.
Ia menyebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan juga merangkul semua stakeholder terkait seperti Peduli Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang sudah ada disetiap Nagari yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.
“Jika semua stakeholder terkait sudah dirangkul, tentunya akan segala bentuk kegiatan yang positif terhadap para generasi muda dan pelajar dapat difasilitasi,” ujarnya.
Diterangkan, beberapa kasus tindak kekerasan (penganiayaan) hingga kekerasan seksual yang terjadi dikalangan remaja, saat ini sedang ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat melalui Unit PPA pada tahun 2024 mengalami peningkatan, dibandingkan pada tahun 2023 yang lalu.
“Rata-rata pelaku dan korban masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat,” ujarnya. (018)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
