Contohnya: membaca, menyapu, menyiapkan, menulis, memasak, merebus, menggoreng, mengukus, dan lainnya. Coba Anda pikirkan sekali lagi, beberapa contoh kata kerja material tersebut memang berupa perbuatan manusia yang dapat dilihat secara kasat mata ‘kan?
Dilansir dari website Kantor Bahasa Maluku Kemdikbud, kata kerja material yang merupakan bagian dari 3 jenis verba dalam aspek semantik ini ternyata dapat dikenali dari adanya 2 indikator. Indikator pertama adalah ‘dapat menjadi jawaban atas sebuah pertanyaan’. Lalu, indikator kedua adalah ‘dapat digunakan sebagai pembentuk sebuah kalimat perintah’. Supaya Anda semakin paham dengan apa itu kata kerja material ini, coba simak penjelasan berikut ini yang berkaitan dengan 2 indikatornya.
Pada indikator pertama yakni ‘dapat menjadi jawaban atas sebuah pertanyaan’, biasanya berhubungan erat dengan kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Misalnya, terdapat pertanyaan berupa “Apakah Meta sudah makan?”. Nah, keberadaan kata kerja material ini dapat digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, berupa “Meta belum makan sejak tadi siang.”
Lalu, pada indikator kedua yakni ‘dapat digunakan sebagai pembentuk sebuah kalimat perintah’, tentunya tetap berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan secara kasat mata oleh subjek. Jadi, kalimat perintah yang memuat adanya kata kerja material ini dapat berupa: “Mandi!”, “Tidur!”, “Buka!”, dan lainnya.
Terkait dengan imbuhan yang terdapat pada kata kerja material ini, sebenarnya tidak melulu harus me-, meng-, menge-, dan men-. Bahkan tak jarang, kata kerja material yang aktivitas fisiknya dapat dilihat secara kasat mata ini dapat juga berupa kata dasar alias tanpa adanya imbuhan. Contohnya: tidur, makan, mandi, dan lainnya. Hanya saja, kebanyakan kata kerja material memang menggunakan beberapa imbuhan tersebut.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.