Apa Tantangan Pengembangan Ekosistem Halal di Sumbar? Begini Penjelasan Deputi Kepala BI Sumbar

Deputi Kepala BI Sumbar Irfan Sukarna, bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Endrizal, saat diwawancara wartawan, Sabtu (4/5/2024). (Foto: YEYEN/SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Ekosistem halal sangat berpeluang dikembangkan di Sumatera Barat (Sumbar). Banyak peluang yang mendukung hal ini. Potensi dalam sumber daya alam dan pertanian dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk menghasilkan produk halal yang berkualitas tinggi.
Kekayaan kuliner dan kerajinan tradisionalnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk halal yang unik.

Bacaan Lainnya

Ini dikemukakan oleh Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Irfan Sukarna, di sela kegiatan Kick Off Kick Off Pendampingan Sertifikasi Halal 3000 Desa Wisata Tingkat Sumbar di Kawasan Pantai Padang menuju Wajib Halal Oktober (WHO) 2025, Sabtu (5/5/2024), di Padang.

Ditambahkan, besarnya konsumen produk halal di dalam negeri juga memberikan peluang besar bagi produsen lokal untuk tumbuh dan berkembang. Pasar lokal sebagai basis untuk menguji produk sebelum merambah pasar internasional. Sinergi stakeholder daerah dalam pemberdayaan UMKM mendorong pelaku untuk menghasilkan produk halal yang inovatif dapat menggerakkan sektor ekonomi.

Namun demikian, ditekankan Irfan, ada tantangan juga dalam pengembangan ekosistem halal di Sumbar, yang patut mendapat perhatian semua pihak terkait.

“Perlunya peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk memastikan produk-produk yang dihasilkan memenuhi standar halal, higienis dan berkualitas tinggi.
Untuk bersaing di pasar global, perlu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Ini memerlukan investasi dalam inovasi teknologi dan peningkatan kapasitas pelaku usaha dan tenaga kerja,” jelasnya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait