PADANG (SumbarFokus)
Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit banyak orang. Tak jarang, orang kerap hidup bersama kucing di dalam rumah.
Saat berguling dan tidur, memang kucing sangat menggemaskan. Namun, tak jarang ketika mengajak bermain, kucing kerap mengeluarkan cakar dan menggigit kulit kita.
Gigitan tersebut kerap meninggalkan bekas atau mungkin luka kecil. Lantas apakah gigitan kucing berbahaya? Berikut penjelasannya dikutip dari VCA Animal Hospital.
Terdapat Sejumlah Bakteri di Mulut Kucing
Meski tidak meninggalkan luka parah, namun faktanya gigitan kucing bisa berbahaya bagi hewan lain dan manusia. Sebab hampir semua kucing membawa sejumlah besar bakteri di mulutnya, yang mampu menyebabkan infeksi jaringan pada luka gigitan.
Salah satu yang umum adalah bakteri patogen yang dikenal sebagai Pasteurella multocida. Luka gigitan kucing yang terinfeksi akan berwarna merah, bengkak, dan nyeri.
Dalam beberapa kasus, gigitan kucing dapat menyebabkan infeksi ringan hingga parah. Meskipun kemungkinan infeksi dapat bervariasi, perkiraan umum tingkat infeksi gigitan kucing berkisar antara 20% hingga 80%.
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa hingga 50% anak yang digigit kucing akan mengalami infeksi, menurut laporan Medical News Today.
Infeksi ini dapat menyebar melalui jaringan sekitarnya, menyebabkan kondisi yang disebut selulitis, atau melalui darah ke area tubuh lainnya dan menyebabkan kondisi yang disebut septikemia (keracunan).
Orang yang terinfeksi bakteri akibat gigitan kucing mungkin menderita demam dan gejala mirip flu. Bagi anak-anak, orang tua, orang sakit, dan individu yang mengalami imunosupresi sangat rentan terkena infeksi parah jika digigit kucing.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.