PADANG PARIAMAN (SumbarFokus)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman lakukan vaksinasi terhadap sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Devi Yanti mengungkap, 15 dari 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman telah terdampak penyakit ini.
Tiga ekor ternak dilaporankan mati, sedangkan total kasus yang tercatat sebanyak 627 kasus.
Dia menerangkan, sapi dan kerbau yang terjangkit PMK memiliki tanda-tanda seperti melepuh di sekitar gusi dan mulut, sehingga menyebabkan air ludah yang berlebihan. Selain itu, sapi dan kerbau juga mengalami lepuh pada kaki, menyebabkan sulit berjalan.
Untuk menekan penyebaran penyakit ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan vaksinasi dan disinfeksi pada kandang-kandang milik masyarakat dibeberapa kecamatan yang terdampak.
βSaat ini ada tim yang turun ke lapangan untuk mengecek hewan yang terindikasi terjangkit PMK. Ada 4 kecamatan yang dikunjungi tim hari ini, yaitu kecamatan Kampung Dalam, Sintoga, Sungai Sariak, dan Enam Lingkung,β terang Devi, saat diwawancarai di ruangan kerjanya, Kamis (23/1/2025).
Meskipun daging ternak yang terkena PMK aman untuk dikonsumasi, namun ini tetap menyebabkan kerugian ekonomi bagi para peternak sapi dan kerbau. Kerugian itu karena daging sapi dan kerbau yang terjangkit akan dihargai dengan harga yang relatif rendah dari harga pasar.
Selain melakukan vaksinasi dan disinfeksi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai PMK.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.