Untuk diketahui, pengolahan bahasa biasanya melibatkan beberapa area yang terdistribusi di seluruh otak. Selain itu, hal ini juga bergantung pada jalur-jalur white matter di antara area tersebut, seperti yang dikutip dari laman Big Think.
Data pada penelitian yang dipublikasi dalam jurnal JNeurosci dengan judul Language Exposure and Brain Myelination in Early Development ini didapatkan menggunakan pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mengukur konsentrasi mielin dalam jalur-jalur white matter yang terkait dengan pemrosesan bahasa pada 163 anak usia 6 dan 30 bulan.
Tim peneliti kemudian menghubungkan data pencitraan ini dengan informasi demografis seperti tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan rumah tangga tahunan. Hal ini digunakan untuk menghitung skor status sosial ekonomi setiap keluarga yang terlibat dalam penelitian.
Selain itu, Fibla dan rekan-rekannya juga mengukur lingkungan bahasa di rumah dengan menggunakan perekam kecil yang dipakai oleh anak-anak selama sekitar 15 jam pada tiga hari yang bukan hari sekolah.
Selanjutnya mereka akan menganalisis rekaman dengan perangkat lunak khusus yang memperkirakan jumlah kata yang diucapkan oleh anak dan orang dewasa di sekitarnya, serta jumlah percakapan yang terjadi antara anak-anak dan orang dewasa.
Penelitian ini mendapati anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan skor status sosial ekonomi lebih tinggi akan mendengar lebih banyak kata dari orang dewasa dibandingkan dengan mereka yang tumbuh di keluarga dengan skor lebih rendah.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.