PADANG (SumbarFokus)
Gula memang menjadi bagian dari banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, konsumsi gula berlebihan dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, bahkan berujung pada kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10 persen dari total asupan kalori harian. Sayangnya, gaya hidup modern membuat banyak orang mengonsumsi gula jauh melebihi batas tersebut.
Beberapa bahaya konsumsi gula berlebihan antara lain:
-
Peningkatan risiko diabetes tipe 2, akibat resistensi insulin yang dipicu oleh kadar gula tinggi dalam darah.
-
Obesitas, karena gula memberikan kalori tinggi namun tanpa nutrisi.
-
Penyakit jantung, karena kadar gula yang tinggi bisa meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.
-
Kerusakan hati, terutama karena konsumsi fruktosa berlebih yang bisa menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik.
-
Masalah gigi, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi.
-
Penuaan dini, karena gula mempercepat kerusakan kolagen dan elastin pada kulit.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih juga berkaitan dengan gangguan suasana hati, penurunan daya ingat, dan risiko kematian akibat penyakit kronis.
Untuk mengurangi asupan gula, masyarakat diimbau membatasi konsumsi makanan dan minuman manis seperti minuman bersoda, kue, dan permen. Membaca label gizi pada kemasan juga penting untuk mengetahui jumlah gula tersembunyi dalam produk olahan.
Mulailah dari langkah kecil seperti mengganti minuman manis dengan air putih atau infus buah, serta membiasakan makan buah segar daripada makanan pencuci mulut yang mengandung gula tambahan. (015/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
