Bawa Optimisme, Satu Bulan Pertama Kerja Annisa Menjawab Keraguan

Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani. (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

Yang menarik juga, Annisa punya kemampuan adaptasi yang hebat. Meski terlahir dari keluarga berkecukupan, punya pergaulan elit dengan petinggi negara, dan mengenyam pendidikan yang memupuni bahkan sampai ke Amerika. Putri tercinta Marlon Martua, Bupati Dharmasraya periode 2005-2010 dan Rafnelly Rafky itu tetap mampu membumi bersama rakyat.

Meski tak segan bertegas-tegas dengan para pejabat Pemkab Dharmasraya, di tengah masyarakat ia justru hadir dengan gaya egaliter. Ia duduk sepataran dengan warga, menyantap makanan sederhana, dan mendengar keluh kesah secara langsung.

Bacaan Lainnya

Di banyak kesempatan, dia menolak terlalu menggunakan protokoler yang menciptakan jarak. Senyumnya selalu mengembang saat diajak warga berswafoto.

Di ruang-ruang elit Jakarta, ia tak canggung tampil luwes. Selalu percaya diri. Ia tahu kapan harus bicara data, kapan harus bicara diplomasi. Ia bisa berkomunikasi cair dengan pejabat selevel menteri.

Sebagai perempuan pertama yang memimpin kabupaten di Sumatera Barat, Annisa paham bahwa dia menghadapi beban ganda. Ia harus membuktikan diri bukan hanya sebagai pemimpin yang cakap, tapi juga sebagai perempuan yang mampu bertahan di kultur politik yang selama ini maskulin.

Namun ia tidak tampil agresif atau defensif. Ia hadir dengan pendekatan baru: kerja konkret, komunikasi terbuka, dan keberanian mengambil keputusan, banyak menjanjikan, tapi berupaya menghadirkan hasil.

Dalam satu bulan pertamanya menjabat, Annisa menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil tapi konsisten. Dia tidak hadir untuk pencitraan, tapi untuk membangun kepercayaan. Ia tidak menjual mimpi, tapi menawarkan harapan yang dirancang dengan kerja.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait