Ketahui Mitos dan Fakta seputar Menaikkan Tinggi Badan

Beberapa mitos meninggikan badan
Mitos: operasi potong tulang kaki merupakan prosedur yang aman untuk menambah tinggi badan. (Foto: Canva/Ist.)

PADANG (SumbarFokus)

Berikut beberapa mitos meninggikan badan beserta faktanya. Simak dengan baik, ya!

Bacaan Lainnya
  1. Mitos: tinggi badan berhenti setelah mencapai pubertas

Banyak gadis muda yang termakan mitos bahwa tinggi badan tidak akan bertambah setelah mendapatkan menstruasi pertama. Padahal, jika tubuh terus melepaskan hormon pertumbuhan, kita akan menjadi lebih tinggi.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Western Journal of Medicine tahun 2000, perempuan bisa tumbuh 3 inci (7,6 cm) lebih tinggi setelah pubertas, dan perempuan yang menstruasi lebih awal mengalami peningkatan tinggi badan yang lebih signifikan.

  1. Mitos: banyak minum susu supaya tumbuh lebih tinggi

Susu selalu diasosiasikan dengan kalsium, terutama susu sapi. Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Berangkat dari pemahaman itu, banyak orang yang kalap minum susu, berharap tingginya bisa bertambah dalam semalam.

Memang benar kalsium bisa meningkatkan pertumbuhan tulang, seperti dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tahun 2005. Studi ini melibatkan 143 remaja laki-laki berusia 16-18 tahun yang diberi suplementasi kalsium karbonat sebanyak 1.000 mg per hari selama 13 bulan.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa susu bukan satu-satunya sumber kalsium. Porsi 237 ml susu sapi mengandung 306-325 mg kalsium. Sementara itu, mengutip Better Health Channel, satu cangkir (260 gram) tahu mengandung 832 mg kalsium dan 868 mg kalsium pada secangkir tempe.

  1. Mitos: lompat tali bisa meninggikan badan

Salah satu desas-desus yang mungkin kita dengar adalah bermain lompat tali bisa meningkatkan tinggi badan. Benarkah begitu?

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait