JAKARTA (SumbarFokus)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan prestasi membanggakan dengan resmi masuk dalam jajaran 20 besar bursa efek dunia, sekaligus menjadi bursa terbesar nomor satu di kawasan ASEAN. Capaian ini didasarkan pada dua indikator utama, yakni nilai kapitalisasi pasar dan rata-rata nilai transaksi harian yang terus mengalami peningkatan signifikan.
Direktur Pengembangan PT BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan, saat ini kapitalisasi pasar BEI telah mencapai Rp13.400 triliun per tahun, dengan nilai rata-rata transaksi harian saham sebesar Rp13,4 triliun.
โSecara global, BEI kini menduduki peringkat ke-11 dunia. Ini menjadi tonggak sejarah baru bagi pasar modal Indonesia,โ ujar Jeffrey, Selasa (5/8/2025).
Dijelaskan, BEI kini telah bertransformasi dari sekadar bursa saham menjadi bursa multi-aset. Selain saham, kini juga diperdagangkan waran, derivatif, produk liquidity provider, hingga transaksi repurchase agreement (repo). Sejak September 2023, BEI juga telah ditunjuk sebagai penyelenggara perdagangan karbon, yang menandai era baru bagi instrumen keuangan berbasis lingkungan di Indonesia.
Dari sisi pertumbuhan investor, Jeffrey menyampaikan bahwa target penambahan dua juta investor baru pada tahun 2025 telah terlampaui. Per Agustus 2025, jumlah investor tercatat meningkat sebanyak 2,5 juta orang. Hingga kini, total investor pasar modal nasional telah mencapai 17,4 juta orang.
Sebaran investor pun menunjukkan peningkatan signifikan di wilayah Sumatera. Berdasarkan data, jumlah investor di Sumatera Utara mencapai 582.969 orang, diikuti oleh Riau sebanyak 230.792 orang, Sumatera Barat 180.069 orang, Aceh 141.502 orang, dan Kepulauan Riau 127.896 orang.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.