“Dengan kemampuan APBD kami, kami tidak sanggup memperbaiki seluruh infrastruktur yang rusak. Oleh karena itu, kami sangat berharap bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” ujar John.
Bencana ini juga memukul sektor pertanian dan ekonomi masyarakat. Sawah dan tanaman jagung yang baru ditanam rusak, hewan ternak dilaporkan hanyut, serta tambak udang dan ikan mengalami kerusakan berat.
Menurut data mutakhir per Minggu (23/11/2025), pukul 17.00 WIB, total 11 kecamatan dan 15 nagari terdampak bencana banjir dan longsor.
Banjir dengan ketinggian 30-100 cm merendam 488 rumah dan merusak 2 di antaranya. 438 keluarga terdampak. Selain itu, banjir juga merendam 93 hektare lahan pertanian, dan menyebabkan 2 jalan dan 2 jembatan rusak.
Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor di beberapa daerah, dan 5 titik diantaranya menimbun badan jalan, seperti yang terjadi di Nagari Anduriang dan Nagari Sikucua Barat. Selain itu, longsor juga merusak 1 unit SD, yakni SDN 10 Batang Gasan.
Titik terparah berada di Perumahan Kasai Permai, Korong Surantiah, Ulakan, Kampung Dalam, Batang Gasan, dan wilayah lainnya. (028)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
