6 Tanda Anda Berisiko Mengalami Henti Jantung

Berisiko mengalami henti jantung
Kalau Anda biasanya bisa naik tangga tanpa masalah namun sekarang merasa sesak napas setelah hanya tiga atau empat langkah, itu adalah tanda peringatan lainnya. (Foto: Canva/Ist.)

Dilansir The Healthy, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami gejala memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung lebih besar daripada pasien tanpa gejala—dan bahkan lebih tinggi daripada pasien dengan nyeri dada.

  1. Keringat berlebihan

Kucuran keringat yang lebih banyak dari biasanya, terutama kalau sedang tidak berolahraga, bisa menjadi tanda peringatan henti jantung. Lebih sulit bagi jantung untuk memompa darah melalui arteri yang tersumbat, dan tubuh merespons upaya tersebut dengan berkeringat.

Perempuan paruh baya mungkin menganggap mereka mengalami hot flash selama menopause, tetapi akan bijak untuk memeriksakannya ke dokter jika Anda mengalaminya.

  1. Gejala mirip flu

Kelelahan, mual, muntah, lemas, sakit perut, pusing, merasa akan pingsan juga bisa merupakan tanda masalah jantung, terutama pada kelompok perempuan.

Menurut satu survei terhadap 500 perempuan yang selamat dari gangguan jantung, sebanyak 71 persen mengalami kelelahan ekstrem pada bulan sebelum dan selama serangan.

Dan, meskipun penyakit jantung adalah penyebab utama kematian perempuan, banyak yang masih menganggap masalah jantung sebagai penyakit laki-laki dan mengabaikan tanda-tandanya, terutama jika nyeri dada bukan salah satunya.

  1. Merasa akan mengalami malapetaka

Orang yang mengalami tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka berisiko mengalami henti jantung sering menyangkal. Situasi klasiknya adalah seseorang mulai merasa tidak nyaman di dada dan bersikeras itu bukan masalah. Akan tetapi, pada saat yang sama orang tersebut takut sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait