Apabila Anda mengalami gejala tidak biasa atau membuat Anda khawatir atau takut bahwa ada hal yang buruk sedang terjadi, segera ke dokter sebelum itu menjadi hal yang nyata.
- Kenali faktor risiko henti jantung
Karena henti jantung mendadak sangat sering dikaitkan dengan penyakit arteri koroner, faktor yang sama yang membuat Anda berisiko terkena penyakit arteri koroner juga dapat membuat Anda berisiko terkena henti jantung mendadak. Ini termasuk:
Riwayat keluarga penyakit arteri koroner.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Gaya hidup sedenter.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak meliputi:
- Episode henti jantung sebelumnya atau riwayat henti jantung dalam keluarga.
- Serangan jantung sebelumnya.
- Riwayat pribadi atau keluarga dari bentuk penyakit jantung lainnya, seperti gangguan irama jantung, kelainan jantung bawaan, gagal jantung, dan kardiomiopati.
- Bertambah tua. Risiko henti jantung mendadak meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin laki-laki.
- Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau amfetamin.
- Ketidakseimbangan nutrisi, seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah.
- Sleep apnea obstruktif.
- Penyakit ginjal kronis.
Itulah tanda-tanda Anda berisiko mengalami henti jantung. Apabila Anda mengalami satu atau beberapa di antaranya, apalagi telah memiliki kondisi jantung, sebaiknya segera mencari perhatian medis. (006/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.