Terkait dengan sikapnya yang tegas, Epyardi Asda mengatakan, Ia memang sudah biasa menghadapi lawan politik atau yang tidak senang dengannya. Hal itu tidak lebih karena Ia ingin menjadi orang yang apa adanya dan tidak munafik.
“Saya tetap sabar. Karena ini niat saya hanya untuk mengabdi di untuk kampung halaman. Kalau pun adanya yang tak senang itu biasa,” kata Epyardi.
Ia mengatakan, semenjak menjadi Bupati banyak hal yang didobrak untuk membangkitkan kembali kejayaan Kabupaten Solok. Diakuinya tidak mudah. Maka itu ia membentuk Solok Super Team (SST).
“Memang mengubah kebiasaan lama itu tidak mudah banyak tantangan dan halangan. Meski begitu dengan kami bersama SST semua bisa teratasi. Ini bisa kami buktikan dengan adanya pengakuan dari lembaga negara apa yang kami capai dan hasilkan,”ujarnya.
Yang jelas kata Epyardi, capaian tersebut berkat kerja sama SST dan masyarakat.
Diungkapkannya, pada bulan Ramadan ini Ia hanya minta doa masyarakat untuk kesehatannya dan agar tetap semangat dalam membangun kampung halaman. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.