Dari sisi hulu, Bulog menargetkan penyerapan gabah dan jagung agar tetap menjaga neraca perdagangan pangan di Sumbar. Konsumsi jagung di Sumbar sekitar 1,2 juta ton, sementara produksi baru mencapai 700 ribu ton.
Kepala KPw BI Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram menambahkan, efektivitas stabilisasi harga pangan juga bergantung pada sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, program ini tidak akan maksimal kalau masyarakat tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, pihaknya berharap informasi di semua titik distribusi tersampaikan dengan baik.
Dengan sinergi BI, Pemda, dan Bulog, serta pelaksanaan GPM, Pasar Murah, dan SPHP secara masif, diharapkan ketersediaan pangan lebih mudah diakses masyarakat dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga inflasi pangan tetap terkendali hingga akhir tahun 2025. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.