Proses pengolahan ini menghilangkan sebagian besar nutrisi alami, seperti serat dan protein yang biasanya terkandung dalam biji gandum utuh. Mi instan juga seringkali mengandung banyak lemak jenuh dan sodium tambahan.
Walaupun ada variasi mi instan dengan bahan tambahan seperti sayuran atau bumbu alami, dalam makanan seimbang, disarankan untuk mengonsumsi sumber nutrisi lain yang lebih kaya protein, serat, dan vitamin daripada mi instan.
- Mi instan megandung mikronutrien
Meski relatif rendah serat dan protein, mi instan mengandung beberapa mikronutrien termasuk zat besi, mangan, folat, dan vitamin B.
Melansir Healthline, di Indonesia sendiri sekitar setengah dari mi instan telah difortifikasi dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Sebuah penelitian menemukan, mengonsumsi susu dan mi yang diperkaya zat besi dapat menurunkan risiko anemia.
Penelitian pada tahun 2011 membandingkan asupan gizi 6.440 konsumen mi instan dan konsumen non mi instan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi mi instan memiliki asupan tiamin 31% lebih besar dan asupan riboflavin 16% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi mi instan.
- Kandungan MSG pada mi instan
Kebanyakan mi instan mengandung bahan MSG, bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan. Sudah menjadi rahasia umum jika kehadiran MSG ini menjadi kunci penting kenikmatannya.
Meskipun Food and Drug Administration (FDA) mengakui MSG aman untuk dikonsumsi, potensi dampaknya terhadap kesehatan masih kontroversial.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.