Saat musim pancaroba seperti saat ini yang berpotensi banjir, lanjut Misran, potensi bahaya listrik dapat dihindari dengan mematikan semua perlengkapan listrik dari sambungan listrik dan memastikan anggota tubuh dalam keadaan kering saat bersentuhan dengan perlengkapan listrik atau instalasi listrik, dan hindari beraktifitas dekat dengan jarak aman minimal 3 meter dari jaringan listrik.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugrogoho menjelaskan kegiatan sosialisasi seperti ini rutin dilaksanakan PLN agar semakin banyak masyarakat memahami pentingnya menjaga keselamatan ketenagalistrikan dilingkungan masing-masing, khususnya generasi muda siswa-siswi sekolah, sehingga mampu membantu mengedukasi anggota keluarga di rumah atau lingkungan sekitar.
“PLN melihat, generasi muda ini khususnya yang duduk dibangku sekolah menengah atas lebih mudah untuk diedukasi dan berpotensi untuk dapat menjadi penyambung informasi di lingkungan masing-masing mengenai pentingnya keselamatan ketanagalistrikan, karena keselamatan ketenagalistrikan ini merupakan tanggung jawab kita bersama,”ungkapnya.
Eric menambahkan dampak dari kelalaian terhadap bahaya listrik dapat menyebabkan kecelakaan pada manusia seperti luka bakar, kehilangan kesadaran (pingsan), dan henti jantung hingga kematian. Selain juga dapat menyebabkan kerugian materil karena kerusakan perlengkapan hingga kebakaran bangunan, untuk itu hal ini harus manjadi perhatian serius kita bersama.
Kepala Sekolah SMKN 6 Padang Deta Mahendra mengapresiasi kehadiran PLN atas kegiatan sosialisasi K2 disekolahnya. Ia mengaku kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan PLN sangat bermanfaat bagi para siswa, karena banyak informasi terkait masalah kelistrikan yang disampaikan dan diteruskan kepada lingkungan para siswa.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.