“Kami meminta kepada mahasiswa untuk memahami sejarah lokal ini, pahami dan pelajari karena ini sangat penting untuk menentukan arah pembangunan Indonesia ke depan,” pungkas Wawako.
Sementara itu, Ketua HIMA Prodi Pendidikan Sejarah Fahdatul Huriyah menyampaikan bahwa PENTAS ke-VIII bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan juga ruang ekspresi dan pembuktian bahwa mahasiswa, khususnya perempuan, adalah agen penggerak peradaban.
“Dalam PENTAS 2025 ini, kami mengadakan berbagai lomba seperti menulis esai, pidato, debat, futsal, bola voli, solo song, hingga video kreatif sejarah,” sebut Fahdatul. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.