PADANG (SumbarFokus)
Ketika mendengar ‘kelapa sawit’, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini.
Kelapa sawit atau nama Latinnya Elaeis guineensis adalah tanaman yang biasa ditemukan di perkebunan, terutama di Indonesia.
Tanaman ini merupakan bahan baku dari minyak goreng yang biasa digunakan untuk memasak.
Namun demikian, tahukah Anda bahwa kelapa sawit bukanlah tanaman hutan, meskipun sering ditemukan di daerah tropis yang sama dengan hutan? Berikut adalah fakta dan perbedaannya!
1. Habitat dan Asal
Kelapa sawit merupakan tanaman budidaya yang berasal dari Afrika Barat dan sekarang dibudidayakan di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Umumnya ditanam di perkebunan monokultur. Berbeda dengan tanaman hutan yang biasanya terdiri dari berbagai spesies asli yang tumbuh secara alami di hutan dan menciptakan ekosistem yang kompleks.
2. Fungsi Ekosistem
Perkebunan sawit cenderung memiliki keanekaragaman hayati yang rendah karena fokus pada satu jenis tanaman sehingga bisa mengurangi fungsi ekosistem alami. Di lain sisi, tanaman hutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, seperti menyimpan karbon, menyediakan habitat bagi satwa liar, dan menjaga siklus air tanah.
3. Tujuan Penanaman
Kelapa Sawit ditujukan untuk produksi minyak goreng, bahan bakar nabati, dan produk olahan lainnya. Sedangkan, tanaman hutan memiliki manfaat yang lebih beragam, termasuk sebagai sumber kayu, obat-obatan, dan bahan pangan, serta fungsi ekologis untuk menjaga siklus dan ekosistem alami.
4. Dampak Lingkungan
Penanaman kelapa sawit biasanya membuka lahan yang mengalihfungsikan hutan. Konversi hutan menjadi perkebunan sawit ini sering dikaitkan dengan deforestasi, hilangnya habitat, dan perubahan iklim. Sementara itu, tanaman hutan berkontribusi pada pelestarian lingkungan, menyerap karbon yang tidak dapat dilakukan oleh tanaman kelapa sawit, dan menyokong keanekaragaman hayati.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.