Selain untuk menambah pendapatan, Bupati Annisa melanjutkan, bagian sisa atau limbah dari produk pertanian seperti sekam, bonggol jagung, tempurung kelapa, cangkang sawit dan lainnya juga bisa dimanfaatkan langsung sebagai pembenah tanah.
Biochar salah satu unsur organik yang penting dalam pertanian, karena bisa mengembalikan ekosistem mikroorganisme tanah dan tanpa meninggalkan residu buruk bagi tanah.
Menurut Bupati, kemitraan ini akan membuka peluang besar bagi Dharmasraya untuk menjadi salah satu daerah percontohan dalam penerapan teknologi biochar yang terintegrasi, khususnya dalam sektor pertanian, kehutanan, dan pengelolaan limbah organik.
“Kami siap menjadi bagian dari gerakan nasional menuju ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon. Melalui kerja sama dengan ABII, Dharmasraya berharap dapat mengadopsi pendekatan ilmiah sekaligus memperkuat kapasitas petani dan pelaku usaha lokal,” ujarnya.
Penandatanganan MoU ini menandai langkah awal Dharmasraya dalam memasuki era inovasi hijau yang sejalan dengan visi pembangunan nasional dan agenda global untuk keberlanjutan lingkungan hidup.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional penting, seperti Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Umum ABII dan tokoh senior lingkungan hidup nasional, Prof. Rachmat Pambudy,
yang saat ini menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, serta Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap pemanfaatan biochar sebagai solusi konkrit dalam mitigasi perubahan iklim dan pembangunan hijau.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.