PASAMAN (SumbarFokus)
Bupati Pasaman Welly Suhery resmi meluncurkan destinasi ekowisata hutan Nagari Sundata Selatan sebagai kawasan terpadu bernilai ekonomi, Selasa (26/8/2025), di Nagari Sundata Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping.
Ekowisata alam itu merupakan hasil kerja sama Pemkab Pasaman dan Pemprov Sumatera Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN), serta Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)
Adapun ketiga KUPS ini antara lain KUPS SunSel Ecotourism, KUPS Agroforestry Maju Jaya, serta KUPS Lebah Madu Galo-Galo Puti Sangka Bulan.
Selama ini ketiga KUPS tersebut telah menerima dukungan dari berbagai pihak, seperti pelatihan, bantuan
tubing, bantuan perahu karet, bantuan bentor, serta pemberian bantuan bibit tanaman produktif.
Bupati menyampaikan, pengelolaan hutan berbasis masyarakat bukan hanya program lingkungan, melainkan strategi pembangunan daerah yang sangat produktif untuk masa mendatang.
“Melalui ekowisata, pertanian terpadu, dan kearifan lokal seperti lubuk larangan, masyarakat tidak hanya menjaga alam, tetapi juga memperoleh kesejahteraan ekonomi,” kata Bupati.
Disebutkan pula, potensi ekowisata berbasis hutan nagari seperti di Nagari Sundata Selatan, yang ditetapkan
melalui SK LPHN Kementerian Kehutanan RI pada Agustus 2023 seluas 4.096 hektare, diharapkan ke depannya bernilai produktif.
Senada, Asisten II Permprov Sumbar Adib Fikri, yang mewakili Gubernur, pada acara launching tersebut menegaskan bahwa ekowisata Sundata Selatan menjadi bagian dari target 50 ribu hektare kawasan perhutanan sosial yang dikelola.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.