PASAMAN BARAT (SumbarFokus)
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi bersama Tim Pengendalian Inflasi Derah (TPID) kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan mengenai pengendalian inflasi di daerah. Rapat dimoderatori oleh Plt. Asisten Bidang Perekonomian Endang Rirpinta, di ruang Balkon Kantor Bupati setempat, Selasa (28/5/2024).
Dalam kesempatan itu, Kepala BPS Kabupaten Pasaman Barat Bambang Suryanggono memaparkan bahwa inflasi di Pasaman Barat dipicu oleh kenaikan harga cabai dan bawang merah. Sebab, konsumsi masyarakat Pasaman Barat sangat tinggi, sedangkan Pasaman Barat bukan daerah produsen cabai dan bawang.
“Terjadinya bencana yang melanda Sumatera Barat mengakibatkan produksi cabai dan bawang merah dari daerah produsen menurun. Kemudian hal ini juga dipicu dengan kenaikan biaya transportasi dari daerah produsen akibat jalur-jalur transportasi tersebut terdampak bencana banjir dan tanah longsor,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Hamsuardi menegaskan langkah konkret pengendalian inflasi di Pasaman Barat, di antaranya dengan langsung memberikan perintah pada stakeholder terkait, agar pengendalian inflasi dilakukan dengan serius dan secara intensif baik menggunakan APBD maupun Biaya Tak Terduga (BTT).
“Kerahkan semua SDM dan anggaran agar angka inflasi dapat terkendali, inventarisir lahan-lahan yang dapat dijadikan lokasi penanaman komoditi pangan terutama lahan-lahan milik pemerintah,” pintanya.
Selain itu, gelar pasar murah di sentra-sentra ekonomi agar masyarakat dapat memperoleh pangan murah. Kepada Dinas Perdagangan lakukan sidak pasar serta jalin komunikasi dengan pedagang bahan pangan agar stok pangan dapat diukur dengan kebutuhan masyarakat.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





