PADANG (SumbarFokus)
Dalam sebuah skripsi ataupun karya ilmiah, pada bagian lembar terakhir wajib mencantumkan daftar pustaka. Dengan adanya daftar pustaka, maka penelitian tersebut dianggap valid karena sudah tertera jelas sumber referensinya.
Namun, masih banyak peneliti yang kurang memperhatikan penulisan daftar pustaka. Alhasil, para pembaca merasa kebingungan saat melakukan kroscek terhadap sumber referensi tersebut.
Lantas, bagaimana cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini beserta contohnya.
Apa Itu Daftar Pustaka?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan lain sebagainya. Secara umum, daftar pustaka ditempatkan di bagian akhir suatu karangan atau buku, kemudian disusun sesuai abjadnya.
Mengutip buku Be Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi, dkk., sebenarnya daftar pustaka bukan termasuk sistematik dalam penulisan karya ilmiah secara langsung. Namun, daftar pustaka merupakan bagian yang cukup penting untuk diperhatikan oleh penulis.
Sebab, dalam membuat skripsi atau karya ilmiah, penulis wajib mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam penelitian. Pemilihan sumber rujukan di dalam daftar pustaka harus koheren dan relevan dengan penelitian yang dibuat.
Fungsi Daftar Pustaka
Adapun sejumlah fungsi dari daftar pustaka dalam penulisan skripsi ataupun karya ilmiah, yakni sebagai berikut:
- Agar Terhindar dari Tuduhan Penjiplakan
Fungsi utama penulisan daftar pustaka dalam suatu penelitian adalah agar terhindar dari tuduhan penjiplakan (plagiarism). Mengutip e-Jurnal milik petra.ac.id, penulis dianjurkan mencantumkan sumber kutipan secara singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.