Ketahui Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar Beserta Contohnya

Cara Menulis Daftar Pustaka
Ilustrasi. (Foto: Ist.)

Lalu, untuk menuliskan sumber referensinya secara lengkap wajib disertakan pada daftar pustaka. Dengan begitu, hasil penelitian yang dibuat bisa terhindar dari masalah plagiarism dan tidak melanggar hak cipta karya tulis seseorang tanpa izin.

  1. Menghargai Penulis Sebelumnya

Saat menulis sumber referensi di dalam daftar pustaka, sebenarnya detikers juga menghargai orang yang mencetuskan ide atau pendapat tersebut. Sebab, suatu gagasan, argumen, ataupun analisa dari para ahli harus diapresiasi, karena mereka telah berjuang dalam mencerdaskan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat luas.

Bacaan Lainnya
  1. Membantu Pembaca yang Ingin Tahu Sumber Tersebut

Tak jarang, banyak pelajar maupun mahasiswa yang ingin melihat sumber referensi dari skripsi atau karya ilmiah yang dibacanya. Dengan adanya daftar pustaka, maka pembaca jadi lebih mudah untuk menggali sumber informasi lebih dalam.

Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar

Sebenarnya, ada banyak format dalam menuliskan sumber kutipan di dalam daftar pustaka. Namun, yang paling umum digunakan oleh para penulis adalah format APA style (American Psychological Association).

Mengutip e-Jurnal milik ugm.ac.id, APA style adalah gaya referensi penulisan daftar pustaka ketika membuat makalah, karya ilmiah, hingga skripsi. Sejauh ini sudah ada tujuh edisi APA style yang digunakan dalam menulis daftar pustaka.

Nah, edisi ketujuh APA style dirilis tahun 2019 silam. Pada edisi tersebut, terdapat pembaruan dari edisi-edisi sebelumnya, salah satunya tidak lagi mencantumkan nama tempat atau kota penerbit.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait