PADANG (SumbarFokus)
Contoh Teks Anekdot beserta Pembahasannya
Berikut ini adalah contoh teks anekdot tentang baju tahanan KPK, Anda dapat menyimak dialog dan pembahasan agar mampu memahami dengan tepat.
Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”
Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”
Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”
Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)
Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”
Dari contoh anekdot tersebut, dapat diketahui secara jelas bahwa dialog sedang membahas masalah yang spesifik, yaitu KPK. KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi dapat dipahami sebagai sebuah lembaga pemerintahan yang bertugas untuk mengatasi permasalahan korupsi di Indonesia. Dalam teks anekdot tersebut juga tidak membahas secara detail dampak yang dimaksudkan dari percakapan, sehingga teks cenderung tidak bertahan dalam waktu yang lama.
Teks anekdot di atas pada dasarnya berbeda dengan cerita humor yang banyak ditemukan di novel atau komik. Cerita dalam novel atau komik biasanya lebih membahas masalah secara detail dan mendalam, sehingga menghasilkan cerita yang memberikan dampak dalam waktu yang lama. Selain itu, novel atau komik memang memiliki tujuan untuk membangun emosi pembaca dengan pesan motivasi, baik dari pengalaman penulis atau pengalaman orang lain. Hal ini sangat berbeda dengan cerita pada teks anekdot yang tidak wajib memasukkan pengalaman pribadi atau fakta. Cerita dalam teks anekdot biasanya dibuat sesuai imajinasi dari penulis dan bertujuan untuk menghibur sekaligus membawa maksud tertentu.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.