Di sisi lain, Community development Officer CSR PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau, Wahyu Hamdika, juga menerangkan, inovasi ini sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian ESDM, yang terus mendorong mutu pelayanan dan rasio elektrifikasi khususnya di kepulauan kecil atau daerah terpencil.
Dijelaskan, Energi Baru Terbarukan (EBT) atau clean energy ini hadir karena adanya potensi di wilayah konservasi yang saat ini sudah menjadi pengembangan pusat wisata minat khusus (survival) di Pulau Bando. Wisata dengan memperhatikan kaidah konservasi ini menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar Pantai Tiram Ulakan, khususnya KOMPAK Raja Semudera.
“Clean energy dari PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau merupakan bentuk kolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Loka Kawasan Konservasi Peraiaran Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Bumi Lentera Nusantara, dan komunitas lokal kelompok masyarakat penggerak konservasi (KOMPAK) Raja Samudra, dan Yayasan Nabastala Indonesia, melalui program inovasi Si-Rancak Ulakan (Sistem Informasi Pemberdayaan Nagari Berbasis Konservasi),” urai Wahyu.
Sementara, Camat Ulakan Tapakis Efinaldi mengatakan, program Si Rancak Ulakan ini merupakan langkah baik untuk Pulau Bando.
“Penerapan energi terbarukan bisa membangun ekonomi masyarakat di sini. Kami berharap, website Si Rancak Ulakan menjadi media promosi wisata konservasi,” ujar Camat. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.