Dari Akselerasi EBT hingga Pensiun Dini PLTU, PLN Jaring 14 Kerja Sama Global dalam COP28

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir (tengah), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri), Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail (kedua dari kanan), Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP, Rachmanoe Indarto (paling kiri) dan Direktur Operasi dan Produksi PT Bukit Asam, Suhedi (paling kanan). (Foto: PLN Sumbar/SumbarFokus.com)

Kelima, PT PLN (Persero) bersama Masdar perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Setelah sukses membangun PLTS Terapung Cirata, keduanya sepakat untuk melakukan kajian menambah kapasitas PLTS Terapung Cirata dan pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.

Keenam, PT PLN (Persero) bersama Pupuk Indonesia melakukan studi pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia untuk membangun Green Hydrogen Plant (GHP) yang akan disuplai dari PLTS dan listrik dari grid PLN yang didukung layanan Renewable Energy Certificate (REC). Green hydrogen yang dihasilkan direncanakan akan dikonversi di Ammonia Plant Pupuk Kujang menjadi green ammonia.

Bacaan Lainnya

Ketujuh, PT PLN (Persero) bersama Pupuk Indonesia menggandeng ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi untuk berkolaborasi dalam pengembangan industri hidrogen hijau dan amonia hijau terintegrasi di Gresik. Dalam kolaborasi ini, Green Hydrogen Plant (GHP) akan mendapatkan pasokan listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Green Hydrogen kemudian dikonversi menjadi Green Ammonia di Ammonia Plant di Petrokimia Gresik. Green Ammonia dapat digunakan untuk menjadi bahan baku pupuk dan pemanfaatan lainnya.

Kedelapan, PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan ACWA Power dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat. Memanfaatkan Danau Singkarak, Sumatera Barat dan Waduk Saguling Jawa Barat, PLN akan mereplikasi kesuksesan PLTS Terapung Cirata. Hal ini dilandasi oleh potensi surya di Indonesia yang besar dan luasan permukaan danau di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengakselerasi EBT.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait