UPZ BAZNAS Semen Padang pun turun tangan. Batu demi batu, kayu demi kayu, disusun menjadi bangunan yang kini mereka sebut rumah. Memang sederhana, memiliki satu kamar, namun sudah jauh lebih layak dibandingkan gubuk lama yang hampir roboh. “Saya tidak pernah bermimpi sampai sejauh ini. Rumah ini hadiah terbesar untuk keluarga kami,” ucap Mulyadi.
Kini, keluarga kecil itu masih menunggu tahap pembangunan berikutnya, yaitu dapur dan kamar mandi. UPZ BAZNAS Semen Padang berkomitmen melengkapinya agar rumah tersebut segera benar-benar layak huni dan ditempatinya.
Di depan rumah barunya, Mulyadi berdiri sambil menatap ketiga anaknya yang berlarian kecil di halaman sempit. Senyum merekah di wajahnya. Dari seorang buruh yang hanya mampu menyewa gubuk reot, kini ia bisa menatap masa depan lebih pasti. “Semoga anak-anak saya nanti tidak lagi merasakan hidup di gubuk seperti dulu,” katanya.
Rumah itu mungkin kecil, tapi bagi Mulyadi, Mutia, dan tiga putra mereka, ia adalah istana. Sebuah bukti bahwa harapan tidak pernah benar-benar hilang, asalkan hati tetap jujur dan doa terus dipanjatkan.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih banyak kepada UPZ BAZNAS Semen Padang dan karyawan PT Semen Padang yang telah menyalurkan zakatnya hingga bisa kami menerima manfaatnya,” kata dia.
Ketua UPZ BAZNAS Semen Padang, Iskandar S. Taqwa, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata dari dana zakat yang dikelola perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat. “Ini adalah hak mustahik yang kita salurkan. Melihat senyum keluarga Mulyadi membuat kami yakin bahwa zakat yang dikelola dengan baik mampu mengubah kehidupan. Kami ingin keluarga ini tinggal dengan tenang, tanpa rasa cemas lagi karena rumahnya roboh,” ujarnya penuh haru.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.