PADANG (SumbarFokus)
Berbekal semangat Tri Darma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum (FH) Universitas Andalas (Unand) telah membentuk Pusat Studi Kawasan Samudera Hindia (PUSAHI) sebagai langkah konkret menjawab tantangan kawasan pesisir dan laut melalui riset, advokasi, dan pengabdian masyarakat berbasis blue economy.
“Awalnya, PUSAHI ini digagas oleh Bapak Hasyim Djalal, Mantan Diplomat Indonesia, karena Unand ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia,” ujar Wakil Direktur PUSAHI FH Unand Dr. Delfiyanti, didampingi Sekretaris Direktur Zimtya Zora, M.Hum., mewakili Direktur PUSAHI FH Unand Prof. Dr. Ferdi yang juga merupakan Guru Besar di bidang Hukum Lingkungan Internasional, baru-baru ini.
Diterangkan, sejak 2010-an, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mulai fokus pada isu kelautan dan bekerja sama dengan lima universitas besar di Indonesia. Puncaknya, Kota Padang menjadi tuan rumah pertemuan 15 menteri luar negeri negara-negara anggota IORA, pada 2015, yang membahas kerja sama ekonomi kawasan.

“PUSAHI merupakan pusat studi FH Unand yang fokus pada pengkajian, penelitian, dan pengabdian di bidang hukum laut, keamanan, perlindungan pesisir, perubahan iklim kelautan, dan hak-hak masyarakat pesisir. Kami juga menjalin kerja sama dengan Kemenlu RI, BAKAMLA, hingga Polairud,” tambah Zimtya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.




