PADANG (SumbarFokus)
PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi sosialisasikan penggunaan kompor induksi kepada pelajar SMAN 1 Kota Bukittinggi. Sosialisasi dilakukan dengan melakukan demo memasak menggunakan kompor induksi di ruang guru sekolah tersebut.
Para guru melihat langsung kemudahan dan kelebihan memasak menggunakan kompor induksi ini dan mencoba sendiri untuk melihat kecanggihan memasak dengan kompor induksi sehingga merasakan penggunaan kompor induksi yang terbukti aman, mudah dan efisien.
Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Kompor induksi juga tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya.
Sementara efisiensi didapatkan dari selisih penggunaan kompor induksi dibandingkan gas yang cukup besar. Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan.
Jika dibandingkan dengan penggunaan kompor induksi, diasumsikan sebesar 82 kWh dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465. Ada selisih atau efisiensi hampir 60 persen.
Sriyanti, salah satu guru mengatakan, pengalaman pertama menggunakan kompor induksi ini membuatnya sangat tertarik. ββBenar ya, terlihat canggih dan kekinian. Ruangan guru ini juga tidak terasa panas, tidak berasap, dan berbau, padahal kita memasak di dalam ruangan padat dan tertutup. Menarik sekali kompor induksi ini. Apalagi kata teman-teman PLN lebih efisien. Saya sangat tertarik untuk beralih ke kompor induksi,ββ sampainya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.