Departemen PLB FIP UNP dan Nagari Sulit Air Dorong Guru Wujudkan Pendidikan Inklusif

Departemen PLB FIP UNP dan Nagari Sulit Air Dorong Guru Wujudkan Pendidikan Inklusif. (Foto: UNP/SumbarFokus.com)

SOLOK (SumbarFokus)

Departemen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (PLB FIP UNP) bekerja sama dengan Nagari Sulit Air menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SD Negeri 05 Gando, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Kamis (11/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN) untuk mendorong pendidikan inklusif di daerah.

Bacaan Lainnya

Workshop bertema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengidentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus untuk Mewujudkan Pendidikan Inklusif” ini diikuti guru perwakilan dari delapan sekolah di Kecamatan Sulit Air. Kegiatan berlangsung selama empat hari, 6–9 September 2025, dan diketuai Dr. Elsa Efrina, M.Pd. Tim pengabdian terdiri dari Arisul Mahdi, M.Pd., Dr. Rahmahtrisilvia, M.Pd., Antoni Tsaputra, Ph.D., Endang Sri Handayani, M.Pd., dan Yosa Yulia Nasri, M.Pd.

Ketua pelaksana menekankan pentingnya pendidikan inklusif sebagai hak semua anak tanpa terkecuali. Guru sebagai garda terdepan di sekolah harus mampu mengenali, mendampingi, dan memberikan layanan pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus.

Hari pertama workshop menghadirkan tiga materi utama. Dr. Rahmahtrisilvia, M.Pd. membawakan materi “Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus”, Johandri Taufan, M.Pd. menjelaskan prinsip dan strategi “Pendidikan Inklusif”, dan Arisul Mahdi, M.Pd. memandu praktik “Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus”. Sesi berlangsung interaktif, guru aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyampaikan tantangan di sekolah masing-masing.

Hari kedua diisi dengan pendampingan penggunaan instrumen identifikasi, sedangkan hari ketiga dan keempat peserta melakukan praktik identifikasi secara mandiri di sekolah masing-masing dan menyerahkan hasilnya kepada tim.

“Workshop ini sangat bermanfaat karena kami jadi lebih paham cara mengenali anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus, serta langkah awal yang bisa dilakukan di sekolah,” ungkap salah seorang peserta. Peserta lain menambahkan, “Pemahaman kami tentang pendidikan inklusif juga semakin jelas. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa berlanjut.”

Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan meningkatnya kompetensi guru, hak anak atas pendidikan berkualitas, setara, dan inklusif dapat lebih nyata diwujudkan.

Melalui program ini, diharapkan tercipta komitmen bersama antara sekolah, guru, dan masyarakat nagari untuk memperkuat layanan pendidikan inklusif. Setiap anak—baik reguler maupun berkebutuhan khusus—dapat memperoleh kesempatan belajar yang adil, bermakna, dan berdaya guna. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti kontribusi nyata Universitas Negeri Padang dalam mendukung pembangunan pendidikan berbasis nagari, dan program serupa diharapkan terus digulirkan di berbagai daerah. (000/unp)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait