DPD RI Siapkan 500 Hektar Lahan untuk Program Jagung di NTT

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendorong penguatan ketahanan pangan nasional melalui program penanaman jagung. (Foto: DPD RI/SumbarFokus.com)

KUPANG (SumbarFokus)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendorong penguatan ketahanan pangan nasional melalui program penanaman jagung. Program ini akan resmi diluncurkan pada 27 September 2025 oleh Presiden RI secara virtual.

Bacaan Lainnya

Anggota DPD RI Provinsi NTT, Angelius Wake Kako, menyampaikan, persiapan awal akan dilakukan di lahan seluas 1 hektare sebagai pilot project, kemudian diperluas hingga 500 hektar.

“Kami berharap Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi mendukung tidak hanya saat launching tetapi juga proses selanjutnya,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Senator Peduli Ketahanan Pangan, Jumat (19/9/2024), di Kantor Gubernur NTT.

Anggota DPD lainnya, Abraham Liyanto, menekankan pentingnya pembagian tugas yang jelas antara DPD RI, Pemprov NTT, dan Kementerian Pertanian agar pelaksanaan program berjalan lancar. Hadir pula Maria Stevi Harman dan Hilda Manafe, anggota DPD RI Provinsi NTT.

Direktur Konservasi dan Pengembangan SDA Pertanian Kementerian Pertanian, Asmarhansyah, menyatakan dukungan penuh pihaknya. Kementan akan menyiapkan sarana produksi pertanian (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan).

“Lokasi tanam sangat menentukan hasil. Penyediaan saprodi dan alsintan harus diintegrasikan sehingga petani dapat segera memulai penanaman. Data lokasi juga akan diverifikasi untuk menentukan titik pemasangan sumur bor,” jelasnya.

Sekretaris Daerah NTT, Cosmas Damianus Lana, menyoroti optimalisasi lahan dan produktivitas pertanian. NTT memiliki potensi lahan kering seluas 1.841.379 hektar, namun lahan yang produktif masih terbatas. Dari total lahan jagung 255.165 hektar, baru sekitar 49 persen dimanfaatkan secara optimal dengan produktivitas rata-rata 2,6 ton per hektar.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait