Sementara itu Plt Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan ESDM DKJ Andono Warih yang menyambut kedatangan Komisi IV DPRD Sumbar mengatakan, Jakarta sudah tidak menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) lagi. Selama berstatus DKI, Jakarta menerapkan ekosistem kota cerdas, karena sekarang sudah DKJ, Pemprov DKJ akan menjadikan Jakarta sebagai kota global.
“Kota global di dunia dapat dinilai menurut daya tarik secara komperhensif dalam menarik orang, investasi dan perusahaan dari seluruh dunia dengan mempunyai enam fungsi utama, yaitu ekonomi, riset P
pengembangan, interaksi budaya, kelayak hunian, lingkungan dan aksesibilitas. Posisi Jakarta berada pada urutan ke 45 dari kota-kota besar diseluruh dunia,” ujar Andono Warih.
Dilanjutkan, secara keseluruhan konsumsi energi DKJ yaitu fokus pada BBM dan Listrik, dengan adanya wacana Jakarta menjadi kota global, DKJ membentuk tim Mitigasi Ancaman Bencana Iklim (MIBI) untuk kompanye hemat energi.
Jakarta telah membangun pabrik untuk Refuse Derived Fuel (RDF) untuk menciptakan bahan bakar sampah, energi yang dihasilkan tersebut bisa digunakan untuk PLTU, pada rencana umum energi daerah 2050, DKJ menargetkan 250 Mega Wat (MW).
“Jadi dari pengelolaan sampah melalui sistem RDF, 100 ton sampah di bandar gebang bisa menjadi 1 MW tenaga listrik,” katanya
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Dinas ESDM Prov. Sumbar Witro Wardoyo, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Erick Hamdani, Sekretaris Komisi IV DPRD Sumbar Verry Mulyadi dan anggota Komisi IV Gustami Hidayat, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo, Bakri Bakar, Zulkenedi Said, Sitti Izzat Aziz, Hendra Halim, Gino Irwan, Firdaus. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





