Menurutnya, ajang internasional ini harus memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat lokal. Ia mendorong pemerintah daerah, BUMN, dan penyelenggara agar menyediakan zona khusus pameran produk lokal, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kreatif khas NTB.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi NTB. MotoGP harus menjadi panggung besar untuk memperkenalkan produk lokal, seperti tenun, kopi, dan kuliner tradisional, kepada wisatawan dunia,” ujar Senator Mirah.
Lebih jauh, Mirah menyoroti pentingnya pengelolaan dampak lingkungan dalam pelaksanaan MotoGP. Ia mengingatkan bahwa keberlanjutan pariwisata Mandalika tidak boleh mengorbankan kelestarian alam dan ekosistem pesisir.
“Penyelenggaraan event internasional harus disertai dengan penerapan standar lingkungan yang ketat, mulai dari pengelolaan sampah, konservasi pesisir, hingga penggunaan energi ramah lingkungan,” tegasnya.
Sebagai anggota DPD RI yang mewakili NTB, Senator Mirah berkomitmen mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian PU, dan Kementerian BUMN agar terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
Ia menilai dukungan anggaran dan kebijakan dari pusat sangat penting untuk menjamin keberlangsungan ajang MotoGP Mandalika dalam jangka panjang.
“MotoGP Mandalika adalah etalase Indonesia di mata dunia. Kita harus memastikan bahwa setiap perhelatan tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB dan memperkuat daya saing pariwisata nasional,” pungkasnya. (000)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.