“Tapi kalau untuk ini (red-Sumbar), sekitar Rp5-6 miliar,” kata dia.
Dalam momen yang sama, pelepasan KRI Kala Hitam (828) untuk berlayar ke Kepulauan Mentawai itu, Danlantamal II Padang Laksamana Pertama TNI Sarimpunan Tanjung mengatakan, kerja sama pihaknya dengan BI dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan tindak lanjut kesepakatan antara BI dan TNI Angkatan Laut tentang pendistribusian pengawalan uang Rupiah antara kantor BI yang ditetapkan ke daerah-daerah 3T (red-Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Diharapkan dapat memberi kemudahan terhadap masyarakat di wilayah 3T akan uang layak edar,” sebutnya.
Diakui, tetap ada potensi tantangan berupa bahaya-bahaya navigasi nantinya di tengah perjalanan karena perjalanan melewati daerah kepulauan. Pihaknya telah menyiapkan diri untuk itu, dengan 25 orang awak kapal yang ikut bersama KRI Kala Hitam (828), terdiri dari staf BI yang disebut Pejuang Rupiah dan para personel TNI AL yang mengawal perjalanan dan kegiatan.
Kapal akan berlayar mulai dari 24 Juni 2025 sampai 30 Juni 2025, lima hari perjalanan kegiatan, dengan jarak tempuh sejauh 505 nautical mile (red-Mil Laut).
KRI Kala Hitam (828) sendiri merupakan kapal perang yang kini difungsikan sebagai kapal patroli oleh TNI AL.
“KRI Kala Hitam (828) merupakan kapal patroli yang jadi salah satu ujung tombak TNI AL dalam menjalanan tugas pengamanan di wilayah kerja Lantamal II Padang,” ujar Danlantamal.
Sementara, Asisten II Setdprov Sumbar Novrial, mewakili Gubernur Sumbar Mahyeldi, menyatakan terima kasih kepada BI dan TNI AL, yang telah mengeksekusi Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.