PADANG (SumbarFokus)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang (FEB UNP) melalui Departemen Manajemen menggelar Kuliah Umum dan Workshop Kurikulum Program Studi Manajemen Bisnis Syariah pada Rabu (29/10/2025) di Ruang Sidang FEB UNP. Kegiatan ini bertujuan memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri serta arah kebijakan nasional di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FEB UNP, Prof. Perengki, S.E., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Perengki menegaskan pentingnya pembaruan kurikulum yang adaptif terhadap dinamika industri tanpa mengabaikan nilai-nilai akademik dan prinsip syariah.
“Kita perlu memastikan bahwa kurikulum Manajemen Bisnis Syariah tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga menjawab kebutuhan industri keuangan syariah yang dinamis,” ujar Prof. Perengki.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra dan Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumatera Barat Muhammad Sobri. Keduanya memberikan pandangan strategis mengenai penguatan kurikulum berbasis ekonomi syariah serta kebutuhan kompetensi di sektor keuangan dan bisnis syariah.
Dalam sesi pertama, Gusti Chandra membawakan materi bertajuk “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendorong Kompetensi Lulusan Manajemen Bisnis Syariah.” Ia menekankan pentingnya kombinasi antara soft skills dan hard skills seperti integritas, kemampuan analitis, orientasi pelayanan, manajemen risiko, serta pemahaman mendalam terhadap keuangan dan audit syariah.
Selain itu, Gusti Chandra memaparkan Grand Roadmap penguatan sumber daya insani menuju konversi penuh Bank Nagari menjadi Bank Syariah Nagari, yang membuka peluang karier luas bagi lulusan ekonomi dan manajemen syariah. Ia juga mengusulkan pengembangan mata kuliah baru seperti Manajemen Pengelolaan Wakaf, Manajemen Koperasi Syariah, Manajemen Bisnis Kesejahteraan Sosial dan Keberlanjutan, serta Manajemen Bisnis Pariwisata Syariah.
Pada sesi kedua, Muhammad Sobri dari KDEKS Sumatera Barat menjelaskan arah kebijakan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025–2029 yang sejalan dengan RPJPN, RPJMN, dan Asta Cita pemerintah.
Ia menegaskan pentingnya integrasi antara kurikulum perguruan tinggi dan lima pilar utama MEKSI, yaitu penguatan industri halal, pengembangan UMKM dan koperasi syariah, penguatan keuangan syariah, optimalisasi dana sosial zakat dan wakaf, serta digitalisasi dan literasi ekonomi syariah.
“Perguruan tinggi seperti UNP memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang memahami nilai, sistem, dan praktik ekonomi syariah secara komprehensif,” jelas Sobri. (000/unp)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





