SAMARINDA (SumbarFokus)
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy beserta sejumlah jajarannya di lingkup Pemprov Sumbar melakukan studi banding tentang pengelolaan carbon trading ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kunjungan rombongan Pemprov Sumbar tersebut diterima langsung oleh Pj. Gubernur Kaltim, Dr Akmal Malik dan jajaran, di ruang Tepian I lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (17/10/2023).
Adapun salah satu alasan yang menjadi pendorong Pemprov Sumbar melakukan studi banding ke Provinsi Kaltim menurut Audy Joinaldy adalah keberhasilan Pemprov Kalimantan Timur dalam menurunkan emisi karbon dan mendapatkan kompensasi sebesar Rp260 miliar dari Bank Dunia.
โAwalnya saya baca berita di media-media nasional bahwa Kaltim dapat ratusan miliar rupiah dari carbon trading (perdagangan karbon). Saya berpikir harusnya Sumbar juga bisa memperoleh hal yang sama, karena kita juga berkontribusi dalam menyuplai oksigen Indonesia dan dunia melalui menjaga kelestarian kawasan hutan. Atas dasar itulah, kemudian saya mengajak sejumlah OPD terkait untuk belajar bagaimana pengelolaannya ke Kalimantan Timur,โ ucap Audy mengawali sambutannya.
Kemudian Wagub Sumbar menuturkan, total penduduk Sumbar saat ini berjumlah sekitar 5,6 juta jiwa. Secara geografis, lebih kurang 30 persen wilayah Sumbar merupakan kawasan hutan lindung. Maka dapat diartikan 10 dari 19 kabupaten/kota atau 85 persen dari total nagari/desa yang ada di Sumbar itu berada di sekitar kawasan hutan.
Audy menilai, meskipun luas wilayah dan hutan Sumbar tidak seluas Kaltim. Namun, paling tidak keberhasilan Kaltim dalam pengelolaan carbon trading juga bisa diterapkan di Sumbar sehingga dapat mendatangkan pendapatan baru bagi daerah.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.