Gali Potensi Pendapatan Daerah melalui Pengurangan Emisi Karbon, Audy Joinaldy Pimpin Tim Pemprov Sumbar Studi Banding ke Kaltim

Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy beserta sejumlah jajarannya di lingkup Pemprov Sumbar melakukan studi banding tentang pengelolaan carbon trading ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). (Foto: Pemprov Sumbar/sumbarfokus.com)

“Jadi kita ingin belajar gimana cara dapat duit dari carbon trading ini, mengingat lebih dari setengah daratan wilayah Sumbar adalah hutan. Kita ingin mempelajari bagaimana menyiapkan programnya, mulai dari penyiapan dokumen hingga implementasinya. Kita bisa copy jika berkenan kawan-kawan berbagi ilmu dengan kami, sehingga kami bisa mempersiapkan mulai dari hulunya,” jelas Audy.

Sementara itu Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengungkapkan keberhasilan Kaltim dalam penurunan emisi karbon hingga mendapatkan kompensasi dari Bank Dunia tidak terlepas dari komitmen kuat pemimpin Kaltim sebelumnya, yang dimulai dari Gubernur Awang Faroek Ishak dan dilanjutkan oleh Gubernur Isran Noor.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah hasil perjuangan Gubernur sebelumnya. Tapi yang jelas, bisa sampai ketitik seperti saat ini tentu butuh proses dan perjuangan yang panjang, butuh konsistensi karena tidak instan. Perlu komitmen kuat dari pemimpin daerah dan dukungan multi pihak,” ucap Akmal Malik.

Hasil perjuangan tersebut, sambung Akmal, Kalimantan Timur menjadi provinsi pertama di Indonesia dan bahkan di lingkup Asia Pasifik yang dinilai berhasil melaksanakan program kemitraan Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF CF) sebagai upaya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan dan peningkatan stok karbon hutan di negara berkembang dengan skema pembayaran berbasis kinerja.

“Keberhasilan Kalimantan Timur hingga mendapatkan pembayaran dimuka sebesar 20,9 juta USD pada Desember 2022 merupakan hasil dari proses yang panjang. Program ini akan terus dilanjutkan untuk mendukung percepatan penerapan green economy dan transformasi ekonomi di Kalimantan Timur,” jelas Akmal Malik.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait