PADANG (SumbarFokus)
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Perekonomian Sumatera Barat Tahun 2025, di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat, Kota Padang, Senin (20/10/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Tantangan dan Peluang Investasi Kabupaten/Kota dalam Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat Tahun 2025–2029.”
Rakor diikuti oleh bupati dan wali kota se-Sumatera Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, narasumber dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Sumatera Barat, Prof. Syafrudin Karimi, dan Two Efly. Hadir juga para rektor perguruan tinggi di Sumatera Barat, pimpinan instansi vertikal dan lembaga, kepala perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota, pimpinan BUMN, BUMD, Ketua KADIN, PHRI, GAPKI, serta undangan lainnya.
Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka dalam grafik, tetapi cerminan kehidupan masyarakat yang bekerja keras—dari petani, nelayan, pedagang, hingga anak muda yang berjuang menatap masa depan.
“Pertumbuhan ekonomi sejati harus inklusif, bukan hanya tinggi, tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat,” ujar Mahyeldi.
Dia menegaskan bahwa pertumbuhan provinsi merupakan hasil kerja keras seluruh kabupaten dan kota, sehingga diperlukan sinergi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan pembangunan.
Melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2025 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2025–2029, yang selaras dengan RPJMN Nasional, telah ditetapkan target pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat sebesar 7,3 persen pada tahun 2029 dengan PDRB per kapita Rp94,85 juta. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan investasi senilai Rp80–120 triliun pada periode 2026–2029.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





