KPM yang mendapatkan bantuan adalah keluarga yang terdata dalam DTKS Kementerian Sosial. Dengan peruntukan bagi keluarga yang termasuk kategori miskin selama tiga bulan. Ini diharapkan dapat membantu masyarakat pra sejahtera, sekaligus juga bisa berfungsi untuk menekan harga di pasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri menyebut dalam pendistribusiannya bantuan pangan itu dibagi kedalam dua tahap. Tahap I telah dilaksanakan pada bulan Maret, April dan Mei lalu dengan jumlah KPM sebanyak 380.338 KPM.
“Total bantuan pangan tahap I yang telah disalurkan adalah 11.410.140 ton,” katanya.
Kemudian untuk tahap II, dilaksanakan pada bulan September, Oktober dan November tahun ini dengan jumlah KPM sebanyak 367.106 KPM. Perkembangannya Per tanggal 27 september 2023 lalu, penyaluran Bantuan Pangan Sumbar sudah disaluran sebanyak 3.559.070 ton.
Khusus untuk daerah yang termasuk kategori sulit secara geografis, sambung Syaiful Bahri, itu nanti akan dibagikan sekaligus pada bulan oktober nanti. Adapun daerah yang termasuk kategori sulit tersebut seperti, Kabupaten Kepulauan Mentawai serta beberapa nagari/kelurahan di Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.
Selain itu, Pemprov Sumbar juga memiliki program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang merupakan langkah lain dalam rangka stabilisasi pasokan dan akses pangan khususnya untuk komoditi pangan pokok dan strategis yang saat ini harganya cendrung berfluktuasi.
Program GPM ini nantinya, akan dilaksanakan di lima kabupaten dan kota yaitu Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Limapuluh kota dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.