Di antaranya, mendapat penghargaan Gold Award pada Indonesian SDG’s Award 2022, Penghargaan Padmamitra Award 2022 untuk kategori Pelestarian Lingkungan dan Biodiversity, serta mendapat penghargaan Subroto untuk kategori Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terinovatif Komoditas Mineral Bukan Logam tahun 2023.
“Tidak hanya itu, bahkan konservasi ikan bilih ini juga menjadi salah satu yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk PROPER Emas. Alhamdulillah, PT Semen Padang berhasil mendapatkan PROPER Emas di tahun 2023. PROPER Emas ini didapatkan, karena dari kegiatan merestocking ini, berdampak kepada peningkatkan hasil tangkapan nelayan Nagari Sumpur,” ujarnya.
Peningkatan itu, kata Indrieffouny melanjutkan, karena dari rata-rata 3 kg/hari/nelayan, meningkat menjadi 7 kg/hari/nelayan, dengan peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp4,5 juta/bulan/nelayan. Bahkan, nilai Social Return of Investment (SROI) nya sebesar 13,97 kali. “Artinya, dari Rp1 yang diinvestasikan PT Semen Padang menghasilkan nilai dampak sebesar Rp13,97 bagi penerima manfaat di Salingka Danau Singkarak ini,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Hafrijal Syandri yang hadir mewakili UBH mengaku bangga bisa berkolaborasi dengan PT Semen Padang dalam melakukan konservasi ikan bilih. “Saya mewakili UBH, menyampaikan rasa bangga bisa terlibat langsung dalam kegiatan konservasi ini. Dan, kegiatan ini telah dimulai sejak 2018. Artinya, ini tahun keenam bagi UBH bekerjasama dengan PT Semen Padang untuk kegiatan konservasi ikan bilih,” katanya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.