PADANG (SumbarFokus)
Tingginya angka kepuasan masyarakat Kabupaten Solok terhadap kinerja Epyardi Asda sebagai bupati berdampak terhadap elektabilitas Epyardi di kabupaten tersebut sebagai bakal calon Gubernur Sumbar. Berdasarkan temuan dari survei Polstra Research & Consulting, elektabilitas Epyardi di kabupaten itu sebesar 51,3 persen.
Direktur Eksekutif Polstra Research & Consulting, Yovaldri Riki Putra, menilai bahwa mayoritas masyarakat Kabupaten Solok mengakui kualitas kepemimpinan Epyardi. Hal itu tampak dari korelasi antara tingginya penilaian kinerja Epyardi sebagai bupati dan elektabilitasnya sebagai bakal calon gubernur di Kabupaten Solok.
“Mayoritas masyarakat Kabupaten Solok menilai Epyardi berhasil sebagai bupati karena membawa anggaran pusat (dana alokasi khusus) paling banyak daripada kabupaten dan kota lain di Sumbar, menghidupkan sektor wisata secara drastis, meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam tiga tahun terakhir, dan jauh dari isu korupsi. Variabel-variabel tersebut menjadi tolok ukur masyarakat mengakui kualitas kepemimpinan Epyardi,” ujar Riki di Padang, Jumat (19/7/2024).
Selain itu, Riki menduga bahwa masyarakat Kabupaten Solok tak peduli dengan karakter kepemimpinan Epyardi yang dinilai keras. Alasannya, hasil kerja Epyardi yang akhirnya menjadi penilaian akhir masyarakat.
Temuan dalam survei Polstra tersebut mencatat bahwa elektabilitas Mahyeldi di Kabupaten Solok sebesar 25 persen, lalu disusul Andre Rosiade 10,3 persen.
Riki mengatakan bahwa preferensi masyarakat Kabupaten Solok terhadap Pilgub Sumbar 2024 tampak relevan dengan kritikan Epyardi terhadap Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinan Mahyeldi. Pada Pilgub Sumbar 2020 Mahyeldi-Audy dipilih 40,9 persen oleh masyarakat Kabupaten Solok. Sementara itu, dalam temuan survei Polstra, elektabilitas Mahyeldi di sana turun menjadi 25 persen.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.