8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Pernah Mengalami?

Infeksi kulit akibat bakteri
Eritrasma umum terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah beriklim lembap dan hangat. Selain itu, faktor risiko eritrasma adalah kurangnya kebersihan diri, produksi keringat berlebih, obesitas, diabetes, usia tua, dan lemahnya. (Foto: Canva/Ist.)

Infeksi karbunkel lebih dalam dan parah dibanding bisul biasa. Selain itu, pasien juga dapat mengalami demam hingga malaise. Oleh karena itu, harus dilakukan intervensi medis. Karbunkel juga dapat menyebabkan bekas luka dan dapat menyebar ke bagian tubuh atau menular ke orang lain.

  1. Impetigo

Impetigo adalah infeksi bakteri superfisial yang umum terlihat pada bayi dan anak-anak. Disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus, impetigo amat mudah menular. Impetigo dapat menular lewat sentuhan atau penggunaan pakaian dan handuk bergilir. Gejala-gejala utama impetigo adalah:

Bacaan Lainnya
  • Luka berwarna kemerahan, sering ditemukan di sekitar hidung dan mulut.
  • Luka terasa sedikit gatal dan menyakitkan.
  • Luka tersebut pecah dan basah selama beberapa hari lalu membentuk kerak berwarna kuning.

Umumnya, impetigo tidak berbahaya dan tidak meninggalkan bekas. Namun, jika impetigo berubah menjadi ektima (yang ditandai dengan luka berisi nanah atau cairan), maka dapat meninggalkan bekas. Impetigo dapat diobati dengan antibiotik.

  1. Eritrasma

Eritrasma adalah infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum. Infeksi ini biasanya terlihat di daerah di mana kulit bersentuhan seperti ketiak, selangkangan, atau sela-sela jari kaki. Selain rasa gatal atau terbakar, eritrasma dapat terlihat seperti:

  • Bercak merah
  • Bercak merah muda
  • Bercak cokelat
  • Kulit bersisik
  • Kulit pecah-pecah, terutama di kaki
  • Kulit terasa lunak
  • Kulit terlihat keriput

Eritrasma umum terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah beriklim lembap dan hangat. Selain itu, faktor risiko eritrasma adalah kurangnya kebersihan diri, produksi keringat berlebih, obesitas, diabetes, usia tua, dan lemahnya sistem imun.

  1. Infeksi kulit MRSA

Seperti namanya, methicillin-resistant S. aureus (MRSA) adalah infeksi bakteri serius yang kebal terhadap pengobatan antibiotik umum. Gejala-gejala umum MRSA mencakup:

  • Benjolan merah mirip gigitan serangga atau jerawat yang bengkak dan menyakitkan.
  • Benjolan terasa hangat saat disentuh.
  • Benjolan terisi nanah dan cairan lainnya.

MRSA dapat dengan cepat berkembang menjadi abses yang membutuhkan operasi. Selain itu, MRSA dapat menyebabkan infeksi fatal pada tulang, bilik jantung, dan paru-paru. Sementara bakteri penyebab MRSA lebih resistan terhadap antibiotik, beberapa obat antibiotik masih ampuh mengobatinya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait